Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 08 Juli 2014

Jelang Pilpres Puluhan Sniper Bersiaga


Jelang Pilpres Puluhan Sniper Bersiaga.

TPS Rawan Konflik Dapat Pengamanan Khusus Tasik – Pengamanan Pemilihan Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014 melibatkan para penembak jitu. Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Noffan Widyayoko SIK, MA mengatakan 64 sniper akan berkeliling mengamankan wilayah Tasikmalaya. Para penembak jitu Polri itu membantu tugas dan mengamankan 634 rekannya yang berjaga di TPS-TPS.

”Sudah kita cek kelengkapan, perlengkapan dan tugas-tugas di TPS-nya seperti apa. Ini (penjagaan) sudah saya sampaikan,” ujarnya kemarin (7/7) di Kota Tasikmalaya.

Dia mewanti-wanti anggotanya memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat yang mencoblos. ”Jangan sampai terkesan ada rasa ketakutan atau ada desakan kepada masyarakat untuk tidak mengikuti pemilu ini,” perintah alumni Akpol 1994 ini.

Di tempat terpisah Kapolres Tasikmalaya AKBP Wijonarko SIK, MSi memberikan perhatian khusus kepada 10 TPS. Menurutnya, 10 TPS tersebut lokasinya jauh, medannya sulit dan masuk kategori wilayah rawan konflik. “Seperti halnya yang jauh berada di Cipatujah dan Cikalong.Selain itu ada wilayah konflik yang belum selesai seperti wilayah Tenjowaringin. Itu menjadi perhatian kita,” ujarnya kemarin.

Anggota Polda Jabar, kata dia, akan terlibat membantu anggota Polri reguler dalam pengamanan 10 TPS tersebut. Adapun jumlah anggota polri yang terlibat dalam pengamanan Pilpres 2014 di wilayah hukum Polres Tasikmalaya, kata dia, sebanyak 428 anggota. “Tapi kita akan dibantu Linmas, TNI, unsur pemerintahan dan potensi masyarakat,” ujar perwira yang satu angkatan dengan Noffan ini.

Bagaimana mekanisme pengamanan di setiap TPS? Wijonarko mengatakan setiap dua anggotanya bertugas memantau 10 TPS. “Tapi tergantung dari kriteria wilayah,” bebernya. Apabila di daerah rawan, terangnya, setiap TPS akan dijaga anggotanya dibantu TNI dan Linmas. “Untuk pengamanan surat suara, kita akan kawal dari mulai KPU mendistribusikan ke PPK dan PPK ke PPS juga PPS ke TPS. Begitu sebaliknya nanti,” paparnya.

Ia mengimbau masyarakat jangan mudah terprovokasi atau memprovokasi. “Kita juga berharap tokoh masyarakat dan agama pada setiap kesempatan menyampaikan pesan kamtibmas agar terjadi situasi kondusif,” harapnya. Di Ciamis, kemarin, Kapolres setempat AKBP Witnu Urip Laksana SIK mengecek pasukan yang akan mengamankan pilpres. Dia memimpin apel siaga di halaman kantornya. Dalam upacara itu, dia menjelaskan jumlah personel Polri yang diterjunkan sebanyak 952 orang. Mereka dibantu 692 orang TNI dan 5.960 Linmas. Mereka mengamankan 1.243.171 pemilih yang akan mencoblos di 2.980 TPS di Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Pangandaran. “Seluruh jajaran siap mengamankan. Sejak tahapan kampanye kemarin dan kini menjelang masa tenang dan pemungutan suara agar menciptakan rasa aman kepada masyarakat dan masyarakat bisa memilih sesuai dengan hati nuraninya,” ungkapnya.

Witnu memberikan arahan kepada seluruh personelnya untuk bersinergi dengan masyarakat. Tujuannya supaya kondusivitas wilayah terjaga. Arahan lainnya, personelnya selalu menjaga netralitas, menyiapkan mental, fisik, disiplin tinggi, bersahabat dengan masyarakat, tingkatkan pengawasan dan pengawalan mulai dari pemungutan suara, penghitungan suara hingga kembali didistribusikan ke KPU. “Tidak ada satupun logistik lepas dari pengawalan dan pengamanan dan sampai pada tujuan,” perintah alumnus Akpol 1993 ini. Pola pengamanan pilpres, kata dia, menggunakan pola 2-10-5. Artinya, dua anggota polisi dibantu 10 Linmas mengamankan 5 TPS.

Di Kota Banjar, hasil pemetaan intelijen setidaknya terdapat 11 potensi kerawanan yang dapat memecah suasana kamtibmas selama pilpres. Namun polisi dibantu TNI telah siap mengamankan jalanya proses pemungutan suara itu. Hal itu ditegaskan Kapolres Banjar AKBP Asep Saepudin SIK usai melakukan apel kesiapsiagaan pasukan di halaman Mapolres Kota Banjar, Senin (7/7).

“Pada prinsipnya kita sudah siap mengamankan jalannya pesta demokrasi ini. Jumlah personel gabungan yang akan kita terjunkan sebanyak 356 personel,” kata dia kepada Radar. Mantan Kepala Detasemen A Brimob Polda Jabar ini mengatakan pengamanan pilpres pun melibatkan 664 personel Linmas. “Kami juga mendirikan pos pengamanan di tiap kecamatan yang terdiri dari personel gabungan Polri, TNI dan Satpol PP masing-masing terdiri dari 10 personel,” ujarnya.